Gambar sekadar hiasan |
Memiliki penampilan fizikal yang menawan bukan lagi menjadi trend para wanita hari ini, sebaliknya kaum lelaki turut ramai yang menjaga penanpilan diri mereka dengan berbagai tata rias, aksesoris dan kelengkapan lainnya. Maka tidak hairanlah muncul terma baru bagi golongan lelaki sebegini, lelaki metroseksual, yang menggambarkan kelompok lelaki modern yang begitu mengambil berat tentang penampilan diri mereka. Mereka sanggup menghabiskan duit beratus-ratus ringgit dan ada yang mencecah ribuan ringgit hanya untuk penampilan diri sahaja, bukan hanya aksesoris, busana atau tata rias, minyak wangi dan sebagainya sehingga ada yang sanggup ke salon, gym dan juga spa. Bukan hanya rambut, tapi juga berbagai jenis perawatan seperti body slimming, cellulite treatment, peeling, facial dan sebagainya sehinggakan ada yang sanggup melakukan pembedahan kecantikan. Seorang sahabat pernah bergurau mengatakan bahwa jika ingin kaya, buka butik kecantikan. Dengan pelanggan yang tidak hanya satu gender saja, keuntungan pun akan cepat diperoleh katanya.
Tidak ada yang salah untuk menjaga penampilan. Tampil trendy dan menawan itu hak semua orang, tidak peduli jenis gender mereka. Itu benar. Yang salah adalah ketika kita melakukannya secara berlebihan, sehingga melupakan aspek-aspek lain. Maka tidak hairan mereka yang terseret dalam gaya hidup metropolitan seperti ini harus mengeluarkan dana jauh di atas kemampuan atau pendapatan mereka. Di saat seperti inilah bayang-bayang dosa mulai mengintip. Takut dianggap tidak gaul, tidak tahu mode, takut dianggap kurang sempurna dan akhirnya rela melakukan apapun asal mereka boleh tampil sehebat yang mungkin. Di sisi lain, ada banyak yang melupakan tugas dan tanggungjawabnya kerana terlalu sibuk memikirkan penampilan diri. Lupa mengurus keluarga, lupa pekerjaan, bahkan lupa untuk terus setia membangun hubungan dengan Tuhan. Terlalu sibuk berdandan sehingga selalu terlambat beribadah, lupa menyediakan waktu buat keluarga sehingga anak-anak dan pasangan menjadi terabai? Itu semua akan terjadi jika seseorang terlalu fokus kepada penampilan luarnya. Disamping itu, Terlalu mengambil berat secara berlebihan pada penampilan fizikal akan menumbuhkan perasaan bangga berlebihan, riak lalu mulai memandang rendah pada orang lain atau malah Tuhan.
Ada yang jauh lebih penting dari apa yang kita cuba tampilkan dari luaran. Kitab suci mengatakan bahawa segala perhiasan dan keindahan secara lahiriah pasti akan hilang. Segala sesuatu mengenai keindahan yang tampak dari luar tidaklah kekal. Tapi yang kekal, tidak akan binasa, adalah apa yang ada di dalam diri kita. "Janganlah kecantikan kamu bergantung kepada hiasan rambut, barang kemas, ataupun pakaian yang mahal-mahal. Sebaliknya, hendaklah kecantikan kamu terdiri daripada batin yang murni, budi pekerti yang lembut, dan tenang. Itu lah kecantikan abadi yang sangat berharga disisi Allah" [1 Petrus 3:3-4]. Beauty on the inside, atau yang juga dikenal dengan istilah inner beauty. Inilah kecantikan sejati yang berasal dari dalam diri kita, bukan penampilan fizikal. Inner beauty akan memancar kepada orang lain melalui sikap, tindakan, perbuatan dan tingkah laku kita. Bagaimana kita bersikap, bagaimana perbuatan kita, bagaimana kita memperlakukan orang, bagaimana kita menghargai orang lain, menjadi teladan bagi orang lain, itu bisa menggambarkan apakah dalam diri kita, hati kita, sudah dilihat dengan benar atau belum. Apakah orang merasa gembira dengan kehadiran kita atau kehadiran kita hanya menimbulkan rasa kesal, apakah kehadiran kita membawa terang atau malah membawa gelap, itu akan menggambarkan sejauh mana kita telah menghiasai dan menyediakan apa yang ada di dalam diri kita.
Tuhan sendiri tidak peduli dengan penampilan luar kita. Apa yang dilihat Tuhan tidak lain adalah hati. "Tetapi TUHAN berfirman kepada Samuel, 'Jangan perhatikan tinggi badannya atau kacak rupanya; bukan dia yang Aku kehendaki. Aku tidak menilai orang seperti cara manusia menilai orang. Manusia melihat rupa tetapi Aku melihat hati.'" [1 Samuel 16:7]. Firman Tuhan juga menyebutkan "Berhati-hatilah tentang apa yang kamu fikirkan, kerana pemikiranmu menentukan hidupmu." [Amsal 4:23] Seandainya kita terlalu mengharap pada keindahan lahiriah lebih dari segala sesuatu, kita akan terjebak dengan berbagai kesesatan. Janganlah jadikan keindahan lahiriah, apa yang tampak dari luar sebagai tujuan hidup yang paling utama. Demikian Firman Tuhan, "Tetapi engkau, hai orang yang melakukan kehendak Allah, jauhkanlah dirimu daripada segala perkara itu. Berusahalah supaya sentiasa melakukan kehendak Allaj, hidup beribadat, sentiasa percaya kepada Kristus, mengasihi saudara seiman, tabah menghadapi penderitaan, dan bersikap lemah-lembut." [1 Timotius 6:11].
Adalah sia-sia mendahulukan dan mengutamakan kecantikan, kesegakan serta keindahan penampilan luaran dan fizikal kita berbanding keindahan dalam diri kita, kerana ianya tidak membawa sebarang manfaat untuk sebuah keselamatan. Bukan orang yang cantik, segak dan berpenampilan paling menawan yang yang diselamatkan oleh Tuhan, melainkan orang-orang yang terus menjaga keindahan hatinya, dipenuhi ucapan syukur dan terus menjadi berkat buat orang lain dalam nama Yesus. Ketika kita selalu ingin tampil mempesona dan menawan di mata orang lain, sudahkah kita memperhatikan keindahan dalam diri kita?
-Duc in Altum-
No comments:
Post a Comment