+ Atas Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amen
Pada catatan sebelumnya saya telah menjelaskan keunikan Allah Tritunggal
dibandingkan dengan allah-allah lain. Allah yang dipercaya orang Kristian
adalah Allah yang Esa didalam tiga
peribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Pertanyaan kita selanjutnya adalah: Mengapa
orang Kristian percaya Allah yang sedemikian? Jawabnya mudah Kerana Alkitab yang mengajar kita sedimikian.
Hal penting yang perlu dikatakan disini adalah doktrin Tritunggal bukan hasil rumusan falsafah pemikiran manusia. Gereja tidak
menciptakan doktrin Tritunggal. Para agamawan Kristian tidak berfantasi tentang
Allah yang Esa namun dalam tiga peribadi yang berbeza. Namun mereka mendapati pengajaran ini ketika membaca Alkitab (Kitab
Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru), dan seiring dengan berjalannya
zaman mereka kemudian menyusunnya secara sistematik untuk mendidik gereja Tuhan
dan menangkis ajaran-ajaran sesat .
Alkitab menekankan Firman Allah menyatakan (mengwahyukan) Allah yang
sejati adalah Allah yang Esa dalam tiga peribadi: Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Tidak ada orang yang tahu intipati Allah kecuali Allah sendiri. Hanya jika Diaa
menyatakan diri-Nya, maka tidak ada ciptaan yang tahu apa-apa dan siapa Allah seadanya
dan Allah hanya mampu diketahui melalui Alkitab, kerana Alkitab adalah
FirmanNya - penyataan Allah tentang diri-Nya sendiri. Maka setiap doktrin
Kristian yang sejati harus berlandas kepada Alkitab.
Untuk itu dalam bahagian ini, saya akan memperjelaskan beberapa bahagian
Alkitab yang menjadi landasan doktrin ini.
Oleh kerana ayat-ayat Alkitab yang mendasari kesatuan ketiga-tiga peribadi
telah dicantumkan pada catatan sebelumnya, maka dalam bahagian saya akan fokus
membahaskan ayat-ayat yang mendasari perbezaan ketiga-tiga peribadi
tersebut.
A. AYAT-AYAT YANG MENDUKUNG
KETIGA-TIGA PERIBADI ALLAH DI DALAM PERJANJIAN LAMA
1. Ayat-ayat yang menerangkan kemajmukan Allah, misalnya di dalam
Kita Kejadian 1:26 dan 11:7
”Kemudian Allah berfirman,
‘Sekarang Kita akan menciptakan
manusia akan menjadi seperti Kita dan
menyerupai Kita. Mereka akan
menguasai semua ikan, burung serta binatang lain: binatang jinak, dan binatang
liar yang besar mahupun kecil.’” [Kejadian 1:26]
“Marilah Kita turun dan kacau bahasa mereka
supaya mereka tidak memahami satu sama lain.” [Kejadian 11:7]
Memang benar ada komentator Alkitab yang mentafsirkan "Kita"
disini tidak menunjukkan kemajmukan Allah, tetapi "kemajmukan rajawi" (royal
we), bahasa yang dipakai oleh raja yang menyertakan sekali orang
bawahannya, walaupun itu sebenarnya keputusan raja itu sendiri.
Namun menurut saya, pendapat "kemajmukan rajawi" ini sukar
diterima. Pertama, bagaimana pun kalau seorang berbicara, dia harus berbicara
dengan bawahannya. Lalu dengan siapa Allah yang Esa berbicara, apakah dengan
malaikat? Binatang? Tumbuhan? Kedua, jika Allah berbicara dengan malaikat, bagaimana Allah
boleh menyertakan mereka dalam penciptaan? Malaikat tidak pernah dikatakan
turut menciptakan, kerana penciptaan adalah unik pada diri Allah itu
sendiri.
Dengan demikian jauh lebih mudah dan masuk akal, mentafsirkan "Kita" disini sebagai tanda wujudnya kemajmukan dalam diri Allah yang
Esa; yakni ada komunikasi diantara peribadi Allah dalam penciptaan; dan
penciptaan melibatkan ketiga-tiga peribadi Allah bersama-sama. Jadi bukan saja Allah Bapa
mencipta, tetapi Allah Anak dan Allah Roh Kudus turut dalam penciptaan.
Pendapat ini didukung oleh beberapa ayat Alkibat berikut ini:
1. Allah Anak turut mencipta, dan
Allah Bapa menciptakan melalui Allah Anak.
“Pada mulanya,
ketika Allah mula menciptakan alam semesta,” [Kejadian 1-1]
“TUHAN mencipta
langit dengan perintah-Nya, matahari, bulan dan binatang dijadikan oleh
firman-Nya.” [Mazmur 33:6]
“TUHAN yang
menjadikan langit, Dialah Allah! Dia membentuk dan menjadikan bumi, Dia
menjadikan bumi teguh. Dia menjadikan bumi tempat kediaman manusia, bukan suatu
tempat yang lengang. Dialah yang berfirman, ‘Akulah TUHAN, dan tidak ada yang
lain.” [Yesaya 45:18]
Pada Kitab Kejadian 1:1 disebut
Allah menciptakan langit dan bumil dan Mazmur 33:6 menambahkan oleh firman
Tuhan. Firman disini bukanlah semata-mata kata-kata Allah, sebab Yesaya 45:18
mengatakan Firman Tuhan yang menciptakan langit adalah Allah. Ini menjadi lebih
jelas lagi kalau kita lihat Kitab Perjanjian Baru.
“Sebelum dunia ini
diciptakan, Firman sudah ada. Firman itu bersama-sama Allah, dan Firman itu
sama dengan Allah.” [Yohanes 1:1]
“Allah menjadikan
segala sesuatu melalui Dia. Tiada sesuatu pun di alam semesta ini yang
dijadikan tanpa Dia.” [Yohanes 1:3]
“Firman itu ada di
dunia. Walaupun Allah menjadikan dunia ini melalui Dia, orang di dunia ini
tidak mengenal Dia.” [Yohanes 1:10]
“Tetapi pada zaman
akhir ini Dia telah berfirman kepada kita melalui Anak-Nya. Melalui Anak-Nya
inilah Allah menciptakan alam semesta. Allah sudah menetapkan bahawa Anak-Nya
inilah yang berhak memiliki segala sesuatu pada akhirnya.” [Ibrani 1:2]
Yesus Kristus adalah Allah Anak, dan Dia adalah Firman (Logos); dan Allah Bapa menciptakan
segala sesuatu melalui Firman, melalui Allah Anak.
2. Roh Kudus turut dalam penciptaan.
“Bumi belum
berbentuk dan masih kacau bilau. Samudera yang bergelora, yang menutupi segala
sesuatu, diliputi oleh kegelapan yang pekat, tetapi kuasa Allah bergerak di
atas permukaan air.” [Kejadian 1:2]
“Oleh firmanTUHAN langit telah
dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tenteranya.” [Mazmur 33:6]
“Roh Allah telah
menciptakan aku, dan nafas Yang Maha Kuasa memberikan hidup kepadaku.” [Ayub
33:4]
“Tetapi apabila
Engkau memberikan nafas, semuanya hidup; Engkau memberikan kehidupan baru
kepada bumi.’ [Mazmur 104:30]
Kitab Kejadian 1:2 bersaksi Roh Kudus ada pada saat penciptaan, dan
Mazmur 33:6 mengatakan Allah menciptakan melalui Firman-Nya dan "oleh
nafas dari mulut-Nya". Nafas disini bukan nafas secara literal (ini adalah
kerana Allah bukan manusia). Nafas dalam bahasa Ibrani adalah Ruah atau Pneuma dalam Yunani. Kata yang sama dipakai untuk Roh. Jadi Roh
Kudus turut mencipta, seperti di dalam Kitab Ayub dan Kitab Mazmur.
“Kemudian TUHAN
Allah mengambil sedikit tanah dan membentuk manusia, lalu menghembuskan nafas
yang memberi hidup ke dalam lubang hidungnya; maka hiduplah manusia itu.”
[Kejadian 2:7]
Melalui Kitab Kejadian 2:7 dinyatakan yang manusia
menjadi hidup apabila Tuhan menghembuskan "nafas yang memberi hidup".
Dengan kata lain, penciptaan menjadi lengkap pada ketika Roh Kudus turut
didalamnya.
JADI: Penciptaan adalah karya Allah Tritunggal. BAPA MENCIPTA MELALUI ANAK-NYA DAN DIDALAM ROH KUDUS.
Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini
ReplyDeleteTeks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )
”
Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨👩👧👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪