+ Atas Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amen
Doktrin Tritunggal adalah doktrin utama iman Katolik. Namun ini juga doktrin yang sering disalah-fahami baik oleh orang bukan Katolik maupun oleh orang Katolik sendiri. Hal ini tidak mudah difahami kerana doktrin sangat kompleks dan memerlukan pengetahuan asas doktrin Allah untuk memahaminya. Doktrin Tritunggal dapat dianalogikan sebagai Kalkulus. Tanpa pengetahuan asas arimatik hampir mustahil orang akan mengerti kalkulus. Demikian juga untuk memahami Doktrin Tritunggal, doktrin Allah adalah amat diperlukan. Untuk itu sebelum kita memahami lebih mendalam aoakah yang dimaksudkan dengan doktrin Tritunggal, saya akan terlebih dahulu memaparkan beberapa doktrin dasar tentang Allah, khususnya yang berkaitan rapat dengan doktrin Tritunggal.
A. ALLAH ADALAH YANG TIDAK DIFAHAMI (GOD IS INCOMPREHENSIBLE)
Kita perlu sedar bahawa diantara Pencipta dan juga Ciptaan-Nya wujud satu jurang yang memisahkan kedua-duanya:
a. Tak terbatas dan Terbatas
b. Yang Maha Suci dan makhluk Berdosa
Pertama, Allah adalah yang tak berbatas. Ciptaan adalah terbatas. Maka satu prinsip dasar yang tidak boleh dilanggar adalah Yang terbatas tidak dapat memahami Yang Tak Berbatas. Finitum non capax Infinitum/the finite is unable to grasp the infinite. Allah adalah misteri yang tak mungkin difahami oleh ciptaan.
Kedua, Allah adalah Yang Maha Kudus. Manusia bukan saja terbatas tetapi juga adalah makhluk yang berdosa. Manusia diciptakan dalam keadaan tidak berdosa, namun mereka (Adam dan Hawa) dengan kehendak mereka memilih untuk tidak taat kepada perintah Allah, maka mereka jatuh ke dalam dosa. Sejak itu, setiap keturunan manusia adalah makhluk berdosa. Yang berdosa tidak mungkin mendekati Yang Maha Kudus, maka tidak mungkin bagi manusia berdosa untuk memahami Allah Yang Maha Kudus.
Jadi bagaimana mungkin manusia mampu untuk mengerti Allah?
B. ALLAH HANYA DAPAT DIFAHAMI MELALUI WAHYU ALLAH SENDIRI
Jurang yang wujud diantara Pencipta dan Ciptaan-Nya tidak memungkinkan manusia untuk menyeberangi kepada Allah tetapi mungkin dan hanya mungkin jika Allah yang datang kepada manusia. Dan Alkitab mengajar kita bahawa Allah yang datang kepada manusia, Dia menyatakan diri-Nya kepada manusia. Penyataan diri Allah kepada ciptaan-Nya kita sebut wahyu Allah (the revelation of God). Dan Wahyu ada dua jenis: wahyu umum (segala ciptaan) dan wahyu khusus (Alkitab Firman Allah).
Jadi hanya melalui wahyu Allah, manusia mampu mengenal Pencipta-Nya Yang Tak Berbatas dan Yang Maha Besar. Kerana Allah adalah mutlak, maka wahyu Allah juga mutlak. Kebenaran wahyu Allah adalah mutlak.
Allah adalah mutlak, namun bagi manusia untuk mengenali Allah adalah tidak pernah mutlak.
Alasannya:
1. Kerana Allah tidak menyatakan pengetahuan akan diri-Nya secara total kepada manusia. "Memang ada beberapa hal yang dirahsiakan oleh TUHAN, Allah kita, tetapi Dia sudah menyatakan Taurat-Nya kepada kita, dan kita serta keturunan kita mesti mematuhinya selama-lamanya." [Ulangan 29:29]
2. Kerana manusia tetap manusia yang terbatas dan berdosa, maka walaupun Allah telah menyatakan diri-Nya melalui wahyu-Nya, manusia tetap tidak dapat memahami kebenaran Allah secara mutlak.
Didalam hidup manusia pengenalan akan Allah memiliki tahap tertentu.
1. Ada pengenalan akan Allah secara umum dalam diri setiap manusia. Allah menyatakan diri-Nya dalam ciptaan, maka manusia dengan sendirinya sedar bahwa Allah ada dan Allah adalah pencipta alam semesta ini. Manusia sedar dia dipanggil untuk menyembah Allah yang benar. Namun kerana dosa manusia dengan sengaja tidak menyembah Allah walaupun mereka mengenal Allah.
"Allah menghukum manusia, kerana apa yang dapat diketahui orang tentang Allah sudah jelas, oleh sebab Allah sendiri sudah cukup menyatakannya. Sejak Allah menciptakan dunia, sifat-sifat Allah yang tidak kelihatan, baik kuasa-Nya yang kekal mahupun keadaan-Nya sebagai Allah, dapat difahami oleh manusia melalui segala yang sudah diciptakan-Nya. Oleh itu manusia sama sekali tidak mempunyai dalih untuk membeli diri. Mereka mengenal Allah, tetapi mereka tidak menghormati Dia sebagai Allah. Mereka tidak bersyukur kepada-Nya. Sebalikna mereka memikirkan perkara yang bukan-bukan, dan fikiran mereka dipenuhi kegelapan." [Roma 1:19-21]
2. Ada pengenalan akan Allah secara khusus menerusi Alkitab Firman Allah. Allah menyatakan diri-Nya dalam sejarah, dan secara khusus Dia memilih bangsa Israel dan memberikan Firman Tuhan bagi mereka, yang dicatat oleh nabi-nabi. Dan penyataan Allah mencapai puncaknya didalam diri Yesus Kristus, Allah menjelma didalam bentuk manusia. Melalui rasul-rasul-Nya perbuatan dan pengajaran Kristus dicatat. Maka lengkaplah Firman Tuhan yang diberikan Allah bagi manusia untuk mengenal-Nya. Pengenalan akan Allah menerusi wahyu khusus jauh lebih dalam dan menyeluruh daripada wahyu umum.
"Pada masa lampau, banyak kali Allah berfirman kepada nenek moyang kita melalui nabi-nabi dengan berbagai-bagai cara. Tetapi pada zaman akhir ini Dia telah berfirman kepada kita melalui Anak-Nya. Melalui Anak-Nya inilah Allah menciptakan alam semesya. Allah sudah sudah menetapkan bahwa Anak-Nya inilah yang berhak memiliki segala sesuatu pada akhirnya" [Ibrani 1:1]
3. Ada pengenalan akan Allah yang lebih dalam melalui iman didalam Yesus Kristus. Tidak semua manusia yang membaca Alkitab menerima dan percaya apa yang dikatakannya. Tetapi mereka yang menerima-Nya masuk pada satu tahap pengenalan Allah yang lebih dalam lagi. Di dalam Injil Matius, Yesus berkata,"Seorang yang mempunyai sesuatu akan diberikan lebih banyak lagi, supaya dia beroleh lebih daripada cukup. Tetapi seorang yang tidak mempunyai apa-apa, sedikit yang ada padanya akan diambil juga." [Matius 13:12] Maksud Yesus adalah mereka yang memiliki iman, maka akan diberikan pengenalan yang lebih dalam. Yang tidak memiliki iman, maka pengetahuan apapun yang dimilikinya menjadi sia-sia.
Walaupun orang-orang tidak percaya boleh saja memiliki pengetahuan Alkitab yang mendalam, namun ada pengenalan akan Allah yang berbeza dan lebih dalam yang dimiliki orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus. Sebagai contoh orang bukan Katolik sememangnya mengetahui Alkitab mengajarkan sukacita didalam Tuhan. Tetapi orang Katolik bukan saja tahu tetapi mengalami apa ertinya sukacita didalam Tuhan. Orang bukan Katolik mengetahui Alkitab mengajarkan Roh Kudus bekerja dalam diri manusia. Tetapi hanya orang Katolik yang mengalami pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya. Orang tidak percaya seperti orang buta membayangkan warna, atau seperti orang tuli membayangkan muzik. Tetapi orang percaya, mata hatinya telah terbuka dan warna-warni cahaya adalah nyata. Telinga rohaninya telah terbuka, maka muzik indah adalah nyata. Pengenalan akan Allah sebegini tidak dimiliki oleh orang yang tidak percaya.
4. Ada pengenalan akan Allah yang penuh pada saat kedatangan Kristus buat kali keduanya. Sebelum kedatangan Kristus kali keduanya, orang-orang percaya didalam dunia ini terus bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Tetapi pengenalan mereka tidak pernah mencapai titik maksima, kerana mereka masih hidup dalam tubuh yang berdosa.
"Allah yang kita lihat sekarang ini hanya seperti bayangan kabur pada cermin muka. Tetapi kelak kita akan melihat-Nya dengan jelas. Sekarang apa yang aku ketahui belum lengkap, tetapi kelak aku akan mengetahui semuanya, seperti Allah mengetahui segala sesuatu tentang diriku." [1 Korintus 13:12]
Jadi sebelum kedatangan Kristus untuk kali yang kedua, orang percaya mengenal Tuhan dalam keadaan yang samar-samar, dan setelah Yesus Kristus datang orang-orang percaya diberikan tubuh kemuliaan, dan pengenalan mereka akan Allah akan mencapai satu tahap yang "sempurna". Sempurna ertinya maksima, bukan mutlak.
Pengenalan maksima ini bukan pengenalan mutlak akan Allah kerana walaupun setelah Kristus Yesus datang untuk kali yang kedua dan setiap orang percaya diberikan tubuh kemuliaan, kita tetap makhluk terbatas yang tidak akan pernah mampu memahami Allah yang Tak Terbatas.
Sambungan pada bahagian kedua MEMAHAMI DOKTRIN TRINITAS / TRITUNGGAL BHG. 2
-Duc in Altum-
Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
ReplyDeleteTanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, "שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד "
Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Dilanjutkan dengan mengucap berkat
Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "
Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "
( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱